Salam Pers Mahasiswa...!!!

There Are Only Two things That Can Be Lightening The World. The Sun Light In The Sky And The Press In The Earth. (Mark Twain)
Bahwa Hanya Ada Dua Hal Yang Bisa Membuat Terang Bumi Ini, Yakni Matahari Dilangit Dan Pers yang Tumbuh berkembang Di Bumi Ini.....
Salam Pers Mahasiswa...!!!

05 Mei 2011

PERINGATI HARDIKNAS, KAMPUS STMIK DIPANEGARA DIBOIKOT


Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) biasanya diperingati dengan upacara bendera di sekolah – sekolah ataupun di instansi – instansi pemerintah. Namun berbeda halnya dengan kampus STMIK Dipanegara Makassar, kampus ini malah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada hari Senin, 2 Mei lalu. Pasalnya, tepat pada Hardiknas tahun 2011 ini digelar 2 kegiatan besar di dalam kampus yang mempunyai julukan kampus Kuning Gading ini. Yang pertama, penyematan almamater untuk angkatan 2010 dan yang kedua, aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap pihak pengelola dan yayasan.
Pukul 10.00 Wita agenda pertama yaitu penyematan almamater untuk angkatan 2010 dimulai. Kegiatan ini berlangsung di lantai 3 gedung A. Biasanya lantai 3 ini diguanakan untuk kuliah – kuliah praktik. Namun hari Senin lalu, lantai 3 ini dipenuhi oleh mahasiswa – mahasiswa yang notabene angkatan 2010. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 800 mahasiswa angkatan 2010. Pukul 13.00 Wita, agenda pertama ini berakhir. Sekarang giliran agenda kedua yang dilaksanakan. Menteri Aksi dan Advokasi mengambil alih kegiatan. Didepan Front Office (FO) gedung A, mahasiswa yang lain diajak turun ke jalan untuk berunjuk rasa. Semantara di dalam kampus, staff dari departemen Aksi dan Advokasi memboikot kampus dan menyegelnya dengan kain yang dibentangakan di tiang depan pintu gerbang utama kampus. Dilantai depan gerbang itu pun ditulis “KAMPUS INI DISEGEL”. Pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Keluarga Besar Mahasiswa (Kabesma) meminta pihak yayasan untuk menemui mereka guna membicarakan tuntutan – tuntutan mereka. Setelah beberapa jam menunggu dan pihak yayasan pun tak kunjung datang, akhirnya kampus kuning gading ini benar – benar diboikot oleh mahasiswa.
Selasa, 3 Mei 2011, kampus yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan ini masih diboikot, hal ini menandakan bahwa masih tidak ada perkuliahan pada hari tersebut. Pukul 08.00 Wita, Presiden BEM STMIK Dipanegara, Hardi Suardi beserta Menteri Aksi dan Advokasi, Asis Hamid dan para staffnya juga beberapa anggota BEM yang lainnya sudah bersiap di depan kampus untuk menyuarakan aksi boikot terhadap kampus STMIK Dipanegara. Spanduk yang bertuliskan “ ATAS NAMA KABESMA, KAMPUS INI DIBOIKOT”, sudah terpajang digerbang depan kampus ini. Aksi ini pun menjadi perhatian para pengguna jalan disekitar kampus. Beberapa saat kemudian, aksi ini beralih tempat, dari yang sebelumnya di depan kampus menjadi di dalam kampus. Di dalam kampus, para anggota BEM dan beberapa dari Mejelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) serta beberapa organisasi pergerakan yang ada dikampus, ikut bergabung dengan berorasi dan bernyanyi lagu – lagu perjuangan. Aksi ini berlangsung hingga pihak yayasan datang ke kampus STMIK Dipanegara.
Sekitar pukul 13.00 Wita, pihak pengelola yang diwakili oleh Wakil Ketua yayasan Dipanegara, Paulus Djohan Lolo, S. E., M.M, hadir dilokasi. Ketua yayasan Dipanegara tidak dapat hadir dikarenakan beliau sedang berobat. Dengan didampingi oleh Wakil Ketua III, Ir. A. M. Saifullah Burhan, S. Kom, beliau menemui mahasiswa – mahasiswa yang sudah menunggunya sejak 2 Mei lalu. “SALAM MAHASISWA !”. Kalimat ini yang pertama kali disuarakan oleh Pak Paulus. Sebelumnya beliau turun ditengah – tengah para demonstran untuk berjabat tengan kepada beberapa diantara mereka. Hal pertama yang dibicarakan yaitu tentang transaksi penjualan modul yang masih “berjalan” di kampus ini. Pak Ipul, sapaan akrab dari WK III, menyatakan bahwa tidak ada lagi penjualan modul. “ Mulai saat ini, saya nyatakan, tidak ada lagi yang boleh beli modul. Sapa nama dosen yang mewajibkan beli modul ? catat namanya! Sata tunggu 1 X 24 jam nama – namanya sudah di setor ke saya, klo perlu 1 jam dari sekarang saya tunggu”, ujarnya, dengan nada emosional,  didepan puluhan mahasiswa yang disambut dengan sorak bahagia dan kepuasan. Diakui pula oleh Pak Paulus, bahwa beliau juga tidak tahu menahu tentang penjualan modul tersebut. “ kalo masalah modul, bisa ditanyakan lagsung oleh pengelola. Terus terang saya juga tidak tau tentang modul itu. Saya minta  maaf”, ungkapnya.
Ada kejadian yang juga cukup menarik untuk dibahas disini selain aksi para mahasiswa STMIK Dipanegara. Saat ada wartawan dari salah satu TV swasta yang ingin meliput aksi para mahasiswa, tiba – tiba Pak Paulus menanyakan beliau dari mana dan melarangnya untuk meliput. Alasannya, peristiwa ini hanya untuk kalangan sendiri dan tidak bisa diliput oleh media luar. Padahal, dari tadi sudah ada sekitar 3 atau 4 media swasta yang meliput aksi ini, tetapi mereka tidak diketahui identitasnya karena mereka hanya memekai karu pers yang tidak begitu jelas kelihatan dimata pihak yayasan serta mereka hanya membawa handycam. Sedangkan, reporter yang satu ini, memakai Pakaian Dinas Harian (PDH) yang berwarna hitam dan membawa kamera besar. “ Maaf Pak. Bapak dari mana ?”, tanya Pak Paulus kepada sang wartawan, yang diketahui bernama Ahmad. “ Saya dari TransTv”, jawab sang wartawan. “ Maav Pak, ini hanya untuk internal”, larang pak Paulus. Namun, suara para mahasisaw lebih besar dan lebih kuat dari Pak Paulus. “ Liput saja, Liput”, ujar beberapa mahasiswa yang diikuti oleh mahasiswa lain. Akhirnya sang wartawan pun melanjutkan liputannya dengan dukungan para mahasiswa. Tak lama kemudian, Pak Paulus kembali turun mendekati sang wartawan. “ Nama kamu siapa ?”, tanya Pak Paulus. “ Bapak siapa ?”, tanya balik si-wartawan. “Saya Paulus”. “Saya Ahmad, Pak. Mau nomor telpon kantor atau apa Pak, supaya bisa di cek”, gertak sang wartawan tersebut. Wartawan itu pun kembali dengan tugas liputannya dan dia meliput hingga aksi ini berakhir.
Aksi ini pun tetap berlanjut hingga sekitar pukul 14.00 Wita. Akhirnya disepakati, dalam 3X24 jam pihak yayasan akan berdiskusi tentang tuntutan – tuntutan para mahasiswa dan yang akan direalisasikan kepada pihak pengelola dan pihak – pihak yang terkait dalam tuntutan tersebut. Dan pada hari Senin, 9 Mei 2011 mendatang, pihak yayasan akan mengadakan negosisasi kembali kepada Kabesma untuk membicarakan tuntutan mana yang dapat direalisasikan dengan segera dan mana yang membutuhkan waktu lebih lama. Pada hari itu lah, akan dibicarakan jangka waktu yang dibututhkan untuk realisasi tuntutan – tuntutan tersebut. Kesepakatan inipun sudah ditandatangani oleh pihak pengelola yang diwakili oleh WK III dan juga pihak yayasan yang diwakili oleh Wakil Ketua yayaasan Dipanegara.
Yaa, semoga bukan hanya bualan dan janji – janji manis pihak pengelola dan yayasan saja. Dan semoga kita juga tidak akan terlena dengan tugas – tugas, mid dan quis yang diberikan oleh para dosen, sehingga melupakan kesepakatan ini. Kita tunggu perubahan yang segnifikan dari aksi kita ini. Aksi ini bukan untuk menghancurkan reputasi kampus Kuning Gading (STMIK Dipanegara.red) di masyarakat, tetapi aksi ini untuk membuat Kuning Gading jauh lebih baik lagi dari yang sekarang. Karena jika nama Kuning Gading baik di mata mahasiswanya, maka Kuning Gading juga akan baik di mata masyarakat. (NRA_220)
HIDUP MAHASISWA..!!

Tidak ada komentar: