Salam Pers Mahasiswa...!!!

There Are Only Two things That Can Be Lightening The World. The Sun Light In The Sky And The Press In The Earth. (Mark Twain)
Bahwa Hanya Ada Dua Hal Yang Bisa Membuat Terang Bumi Ini, Yakni Matahari Dilangit Dan Pers yang Tumbuh berkembang Di Bumi Ini.....
Salam Pers Mahasiswa...!!!

26 Mei 2011

MPM TANPA “KEPALA”


Apa jadinya jika pemimpin suatu organisasi itu tidak aktif atau malah tidak ada ? Akan terjadi kekosongan posisi dan kerancuan dalam menjalankan organisasi tersebut kan ? Inilah yang dialami oleh  Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) STMIK Dipanegara. Ketua MPM periode 2010-2011, Lius Malolo, mengundurkan diri dari jabatannya. Untuk mengkonfirmasi berita ini, kami (Format.red) telah mewawancarai salah satu anggota MPM, Awaluddin, beliau mengatakan bahwa ketua MPM mengundurkan diri dikarenakan sakit paru-paru. “Ketua MPM mengundurkan diri karena mengidap sakit paru -paru. Hal itu disampaikannya melalui SMS sekitar awal bulan Mei, tepatnya tanggal 14”, ujar pria yang akrab disapa Cora’ ini. Dikarenakan hal tersebut, maka tugas – tugas dari Ketua MPM akan diambil sementara oleh Wakil Ketua MPM, A. Were Rio.
Dilanjutnya kembali bahwa MPM akan menyelenggarakan Sidang Pleno untuk membahas hal ini. “ Mudah-mudahan rapat pleno pengunduran diri ketua MPM, minggu ini sudah dilakukan ,” lanjut Cora’. Mengenai sidang pleno, akan membahas tentang siapa pengganti ketua MPM, penggantian anggota MPM yang tidak aktif dengan me-Recall (memanggil kembali) dari partai mereka masing-masing. Hal yang menyangkut tentang sidang pleno tersebut akan diteruskan dalam sidang istimewa MPM yang akan diadakan sekitar bulan depan. (Darda_format.red)

SP TERANCAM DITIADAKAN


Aksi mahasiswa beberapa waktu lalu yang berujung pembekuan kampus, selama kurang lebih 1 minggu, ternyata tak menghasilkan efek apapun pada beberapa poin tuntutan mahasiswa  kepada pengelola dan yayasan. Pihak yayasan sendiri mengaku bahwa mereka tidak mengalami kerugian apapun dengan aksi pemboikotan dan pembekuan kampus, kerugian itu justru dialami oleh mahasiswa.  Bahkan pembekuan kampus dilakukan bukan karena tidak terpenuhinya tuntutan tersebut, namun kebijakan pembekuan kampus itu  diambil demi keamanan kampus.
“ Pembekuan kampus dilakukan tujuannya hanya untuk mengamankan kampus, mencegah supaya tidak ada bentrok diantara kita sendiri. Liat sendiri mereka keluarkan orang yang sedang kuliah dalam kelas, beberapa dosen marah, jadi tujuannya untuk menghindari bentrok antara kita”, terang Ketua STMIK Dipanegara ketika ditemui didepan ruangan 213 gedung A.
Drs.  Suarga M. Sc., M. Math., Ph.D, yang akrab disapa pak Suarga inipun menambahkan, bahwa tidak ada kerugian juga bagi dosen. Waktu mengajar  dimundurkan, sehingga tidak ada pengurangan gaji.  Pembekuan itu hanya berakibat schedule (jadwal) yang telah diatur untuk mid test dan final test harus diatur ulang.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pihak yayasan, Tidak ada kerugian bagi yayasan. Orang mendaftar di STMIK bukan cuma hari ini saja kalau memang tujuannya untuk mendaftar di STMIK, dia akan kesini“,  tutur Pak Irsan dengan santai, saat ditemui diruangannya.
Pihak yayasan dan pengelola  pun menyesalkan aksi yang dilakukan mahasiswa karena imbas dari aksi mahasiswa dan pembekuan kampus dan juga mengakibatkan jadwal aktivitas akademik harus diatur lagi sehingga menyebabkan Semester Pendek (SP) terancam tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini.  (NRA_220)

OMZET KANTIN & KOPMA MENURUN


Selama demo yang terjadi beberapa waktu lalu, banyak pihak yang merasa dirugikan akibat demo tersebut. Beberapa diantaranya adalah kantin dan Koperasi Mahasiswa (KopMa) yang ada di kampus STMIK Dipanegara. Menaggapi hal itu, kami (format.red) telah mewawancarai Ibu Mardi, selaku pemilik kantin di Kuning Gading.
 ”Masalah rugi sudah pasti kami rugi karena 90% pendapatan yang dihasilkan itu dari mahasiswa jadi ketika mahasiswa demo, kantin masih ramai namun pada saat kampus dibekukan selama seminggu, kami sama sekali tidak mendapatkan penghasilan. Mengenai kerugian materi, saya tidak bisa memprediksi karena saya meyakini rejeki itu dari-Nya, jadi saya tidak boleh perhitungan karena itu dilarang oleh agama saya”, jelasnya.
                Mengenai pengelola KopMa pastilah juga mengalami kerugian akibat demo, pemboikotan kampus dan pembekuan kampus yang terjadi kurang lebih 2 minggu itu. Kerugian ini dikarenakan KopMa yang biasanya diserbu mahasiswa untuk kepentingan fotocopy materi dan hal - hal lain yang berhubungan dengan perkuliahan. Namun, sampai berita ini diturunkan, pemilik KopMa tidak mau memberi keterangan apapun mengenai kerugian yang ia alami. (Bahar.Format_red)

PEMBEKUAN KAMPUS, TUNDA “IT IN YOUR MIND”


Pembekuan seluruh aktivitas di kampus STMIK Dipanegara yang berlangsung sejak tanggal 9 Mei sampai 17 Mei lalu, rupanya memberikan dampak di setiap aktivitas bagi semua masyarakat Kuning Gading, terkhusus bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sedang mengadakan Event ataupun Penerimaan Anggota Baru. Salah satunya UKM Dipanegara Manajemen Study (DIMENSI) yang sedang mengadakan Event Sepekan IT yang bertemakan “IT In Your Mind”.
Randy Ramli, selaku ketua panitia IT your mind tahun ini mengatakan bahwa karena adanya pembekuan kampus maka acara yang telah mereka rencanakan secara matang itu harus diundur dari waktu yang telah ditetapkan. Tentu saja kemunduran jadwal kegiatan ini menimbulkan kerugian baik materiil maupun nonmateriil bagi UKM yang berdiri pada tanggal 21 Desember 1999 ini.
Kerugian Materiil terhadap kelangsungan acara ini, tentu saja berhubungan dengan sponsor-sponsor yang telah bekerja sama dalam kegiatan ini. Beberapa sponsor sempat menolak sewaktu pihak Dimensi mengkonfirmasi tentang pengunduran jadwal kegiatan dan protes dengan adanya kemunduran waktu kegiatan ini. Beruntung, setelah pihak DIMENSI menjelaskan permasalahan yang sedang terjadi di kampus Kuning Gading, pihak sponsor pun  mengerti dan tetap bersedia  melanjutkan kerjasamanya.
Dengan terulurnya waktu pelaksanaan maka kerugian nonmaterial tentu saja dirasakan oleh panitia karena tenaga mereka terkuras untuk mengkonfirmasi adanya kemunduran acara - acara tersebut pada semua pihak yang telah dikonfirmasi untuk  bekerjasama, seperti sekolah maupun pendukung kegiatan yang lain serta untuk menjadwal ulang agenda kegiatan.
Semoga kendala – kendala yang dihadapi sebelum kegiatan ini digelar, bisa dijadikan pelajaran dan motivasi untuk menggelar kegiatan yang lebih baik lagi. Tetap semangat dan sukses selalu untuk Dimensi. (NRA_218)

APA KATA MEREKA..?


(TENTANG PEMBEKUAN KAMPUS)
                 Pihak yayasan dan pengelola menegaskan bahwa tidak ada dampak negatif yang mereka rasakan terhadap aksi demo mahasiswa yang menuntut tuntutan – tuntutan mereka direalisasikan beberapa waktu lalu. Mereka menganggap semua tuntutan mahasiswa tidaklah logis serta sangat mengada-ada. Mereka menyayangkan kuliah yang tidak berjalan akibat demo mahasiswa. Serta pihak yayasan dan pengelola memperkirakan bahwasanya SP tidak akan jalan di semester ini. Mengenai poin tuntutan mahasiswa yang menginginkan penurunan biaya SPP dan BPP untuk angkatan 2011 yang akan datang, pihak yayasan lagi-lagi menegaskan untuk urusan SPP dan BPP bukan wilayahnya mahasiswa.
                Tanggapan lain dari pihak dosen yang mengajar di STMIK Dipanegara MAKASSAR terhadap demo mahasiswa serta pembekuan kegiatan kampus. Menurut keterangan salah satu Dosen yang mengajar di STIMK mengatakan, “ Sebenarnya saya tidak terganggu dengan aksi mahasiswa karna mereka menuntut haknya. Namun yang disayangkan beberapa lontaran kata-kata yang tidak sepantasnya terucap oleh mahasiswa yang menyinggung perasaan para dosen. Dosen ini mengakui bahwa memang ada beberapa dosen yang jarang dan bahkan malas untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa, namun dosen yang seperti itu seharusnya langsung ditunjuk ataukah disebut namanya, jangan asal sebut dosen karena jujur mereka yang sudah rajin serta memenuhi prosedur merasa tersinggung dan itu bisa berdampak buruk ke mahasiswa”, ujar bapak berambut putih ini.
                Namun untungnya pembekuan kampus tidak mengurangi honor / gaji yang mereka dapat karena jam mengajar yang hilang dimajukan ke minggu depannya. Sedangkan keterlambatan materi perkuliahan memaksa mereka harus mengatur kembali jadwal kuliah untuk mengejar ketinggalan materi perkuliahan.
                Sebagian mahasiswa yang kuliah di STMIK DIPANEGARA MAKASSAR merasa senang terhadap pembekuan. Herry, mahasiswa jurusan Teknik Informatika (TI) ini misalnya,  mengatakan, ” Dengan pembekuan kampus yang di lakukan oleh pihak yayasan saya sangat untung selain bisa pulang kampung, tugas-tugas kampus pun bisa dikerja santai karena memiliki rentang waktu yang cukup lama”. Hal berbeda diungkapkan salah satu mahasiswa yang notabenenya adalah mahasiswa akademis, dia merasa sangat dirugikan karena tidak adanya kejelasan tentang kapan aktivitas kampus dimulai kembali. Hal ini dikarenakan biaya yang mereka keluarkan untuk ke kampus lumayan banyak namun ketika sesampainya di kampus ternyata harapan untuk mendapatkan kuliah serta kumpul tugas sirnalah sudah.
Lain lagi dengan mahasiswa yang tergabung di UKM. Mereka merasa dirugikan karena proses perekrutan anggota menjadi terhambat. Misalnya saja Dipanegara Study Club (Dimensi) yang membuka perlombaan IT, mereka  terpaksa harus mengundur waktu pelaksanaannya hingga tanggal 23 Mei, yang seharusnya kegiatan itu dimulai sejak tanggal 16 Mei lalu. Terlepas dari berbagai opini ditengah mahasiswa, masih banyak juga yang mendukung pergerakan teman-teman yang menolak kebijakan-kebijakan yayasan (kampus) yang tidak relevan lagi terhadap mahasiswa. (Bahar.Format_red)

12 Mei 2011

AJANG INTROSPEKSI DIRI ATAU PEREDAM AKSI ???



Akhirnya aksi yang dimulai pada 2 – 3 Mei dan 9 Mei kemarin membuahkan hasil. Tapi bukan hasil memuaskan dan hasil yang diinginkan. Hasil itu berupa PENGUMUMAN PEMBEKUAN KEGIATAN AKADEMIK yang ditandatangani langsung oleh Ketua STMIK Dipanegara, Drs. Suarga, M.Sc., M.Math., Ph.D.  Pengumuman ini berlaku sejak 9 Mei 2011 SAMPAI BATAS WAKTU YANG TIDAK DITETUKAN. Apa artinya semua ini?? Apakah ini salah satu cara pihak pengelola dan yayasan untuk berembuk guna membicarakan tuntutan – tuntutan yang menjadi masalah selama 2 (dua) minggu terakhir di kampus Kuning Gading ini atau ini adalah cara beliau – beliau untuk meredam aksi yang dilakukan teman – teman pemerhati kampus ??. (NRA_220)

YAYASAN + PENGELOLA VS KABESMA



Pengelola dan yayasan “ngambek” dengan aksi yang dilakukan mahasiswa dua minggu terakhir. Aksi ngambek yayasan dan pengelola ini ditunjukkan dengan DIBEKUKANNYA seluruh kegiatan akademik di Kampus STMIK Dipanegara pada 9 Mei lalu. Entah sampai kapan pembekuan kegiatan ini akan berakhir, yang jelas banyak pihak yang dirugikan, terutama mahasiswa.
Disaat genting seperti ini, masih ada juga orang yang mengambil kesempatan, entah untuk kepentingan pribadinya atau golongan, atau ada maksud – maksud tertentu dibaik aksi sejumlah orang ini. Orang – orang yang mengirimkan sms ke teman – teman mahasiswa dengan mengatas namakan Keluarga Besar Mahasiswa (Kabesma) ataupun yayasan. Berikut isi sms tersebut : “ Bagi semua yang mengaku dirinya mahasiswa STMIK DP disampaikan bahwa besok proses perkuliahan akan dimulai kembali dikarenakan semua tuntutan disetujui oleh pihak kampus diharapkan yang menerima sms ini disebarluaskan ke teman mahasiswa STMIK DP “. Sms ini dikirim Selasa malam (10 Mei 2011) ke beberapa mahasiswa dan diteruskan ke mahasiswa yang lain. Sehingga pada Rabu, 11 Mei 2011, banyak mahasiswa yang datang ke kampus.
Pintu gerbang kampus Kuning Gading pun tidak dibuka oleh satpam penjaga kampus. Hal itu menyebabkan para mahasiswa memarkir motornya didepan kampus yang membuat jalur lalu lintas macet. Dari penutupan pintu gerbang ini, kita bisa tahu bahwa pihak yayasan dan pengelola nampaknya betul – betul akan membekuka seluruh aktivitas dikampus, entah apa tujuannya.
  
Lembaga Kemahasiswaan (LeMa) membuat spanduk balasan untuk sms yang mengatasnamakan Kabesma itu.
Siapa biang keladi dari ini semua?? Seakan – akan seseorang atau segelintir orang itu memiliki maksud lain dengan sms – sms yang dia kirim. Belum ada yang mengetahui siapa dibalik semua ini dan belum ada konfirmasi langsung dari pihak yayasan dan pengelola hingga saat ini. (NRA_220)

11 Mei 2011

Boikot Masih Terjadi


Tepat 1 minggu dari yang dijanjikan pihak yayasan Dipanegara untuk memberikan tanggapan dari tuntutan para mahasiswa yang dimulai pada hari Senin, 2 Mei lalu. Pada hari ini pihak yayasan menjajikan bahwa akan memnerikan tanggapan pasti terkait tuntutan – tuntutan yng diajukan Senin lalu. Namun, nampaknya hal ini belum memuaskan bagi Keluarga Besar Mahasiswa (Kabesma) STMIK Dipanegara. Pasalnya, apa yang disampaikan pagi itu tidak sesuai dengan apa yang mahasiswa inginkan. Phak yayasan hanya menyampaikan poin – poin tuntutan yang akan direalisasikan, sedangkan Kabesma meminta pihak yayasan untuk memberikan rincian waktu kapan tuntutan – tuntutan tersebut direalisasikan. Hal ini membuat pihak yayasan dan pengelola kelabakan dan membutuhkan waktu tambahan untuk merapatkannya kembali.
Sembari pihak pengelola dan yayasan merapatkan ulang tentang tuntutan tersebut, para mahasiswa yang dikoordinir oleh Menteri Aksi dan Advokasi, Azis Hamzah, melakukan aksi di depan kampus Kuning Gading. Pinggiran jalan Perintis Kemerdekaan ini pun dihiasi dengan tulisan – tulisan menggunakan pilox berwarna merah. “KAMPUS DIJADIKAN LAHAN BISNIS”, begitulah salah satu kalimat yang ditulisan oleh beberapa orang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STMIK Dipanegara. Tak berhenti disitu, beberapa saat kemudian, para mahasiswa iin membekar ban di depan kampus yang berdiri sejak 1994.
Kampus kembali di boikot dan kegiatan belajar mengajar dihentikan. Aksi keras pun terjadi. Para demonstran pun masuk kembali ke kampus, mereka menyisir setiap kelas yang ada di gedung A dan B. Di ruang 203 gedung A, mereka menemukan kegiatan belajar mengajar yang diberika oleh Bapak Managkasih, Statistik Terapan. Mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan mengajar pun seketika kager dan langsung meninggalkan ruangan, begitu pula dosen yang berada didalam ruangan tersebut.
Selesai dengan aksi menyisir ruangan, para mahasiswa itu kembali mengevaluasi aksi mereka di ruang pertemuan BEM. Kemungkinan besar aksi ini akan terus ada selama pihak pengelola dan yayasan belum memberikan jawaban atas permintaan dan tuntutan Kabesma STMIK Dipanegara.(NRA_220)